Tari Saman adalah tari suku Gayo yang dipentaskan sebagai perayaan acara-acara yang penting pada acara adat diantaranya peringatanhari kelahiran nabi Muhammad. Syair yang dimainkan dalam tarian Saman menggunakan bahasa Arab dan bahasa suku Gayo sebagai media dakwah atau penyebaran agama Islam. Sebelum tarian Saman mulai dimainkan maka pentas dimulai dengan nasehat-nasehat dari tokoh adat yang diwakili masyarakat setempat.
Suku Gayo adalah suku yang bermukim di pegunungan tengah kabupaten Aceh.Suku Gayo menganut agama Islam dan sangat taat pada agama yang dianutnya. Bahasanya adalah bahasa suku Gayo. Masyarakat suku Gayo hidup dalam komunitas kecil yang disebut Kampong. Setiap kampong dikepalai oleh pemimpi yang disebut Gecik. Kumpulan dari beberapa Kampong disebut Kemukiman yang dipimpin oleh Mukim. Sebuah kampong biasanya dihuni oleh beberapa kelompok klan yang masih berasal dari satu nenek moyang. Dari suku Gayo inilah lahirnya Tari Saman.
Tari Saman diciptakan oleh ulama Syekh Saman yang berasal dari suku Gayo. Tari Saman tidak menggunakan musik sebagai pengiring tetapi menggunakan suara dan tepuk tangan penari yang dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha sebagai ketukan. Tari Saman biasanya dimainkan oleh kaum pria meskipun kemudian berkembang dimainkan oleh wanita. Tari Saman dipimpin oleh Syekh yang dalam bahasa arab artinya Pimpinan. Saat tari digelar maka tugas Syekh ini mengatur gerakan para penari dan menyanyikan syair lahu-lagu Saman yang disebut Ganit.